Jumat, 26 Desember 2008

Intermezo

Intermezzo.. . (redelivered by Iwan Wahyudi)
Jika ada Pertanyaan: Mengapa Ayam Menyebrang Jalan?
Jawaban menurut: Guru TK: Supaya sampai ke ujung jalan.
FBI: Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.
Aristoteles: Karena merupakan sifat alami dari ayam.
Martin Luther King, Jr.: Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan tanpa mempertanyakan kenapa.
dr. Boike: Fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyamanan seksual kalian yang tersembunyi.
George W Bush: Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini!
Darwin: Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.
Einstein: Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.
Nelson Mandela: Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati!
Thabo Mbeki: Kita harus mencari tahu apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan.
Isaac Newton: Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.
Programmer Oracle: Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable, ayam-ayam yang ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan interface nyebrangable, jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled.
Sutiyoso: Itu ayam pasti ingin naik busway.
Soeharto: Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu ya dikebumikan saja.
Habibie: Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan.
Nia Dinata: Pasti mau casting '30 Hari Mencari Ayam' ya? Desi Ratnasari: No comment!
Dhani Ahmaddewa19: Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga...
Chinta Laura: Ayam nyebrang jhalaan..? karena gak ada owject...biecheeck. ...
Julia Perez: Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada di sana ! Daripada sang betina sendirian di seberang sini, yaaahhhh dia kesana laahh...
Roy Marten: Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (sambil sesenggukan) .
Butet Kartaredjasa: Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to?
Megawati: Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?
Harmoko: Berdasarkan petunjuk presiden. and the best answer is:
Gus Dur : 'Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot! Bukannya kerja tapi malah baca ginian...'

Jumat, 19 Desember 2008

Seminar Sains Keperawatan

Oleh: Wastu Adi Mulyono

Sains Keperawatan merupakan dasar praktik keperawatan profesional. Hal tersebut dapat dipahami karena salah satu ciri profesi adalah memiliki dasar keilmuan (pohon ilmu). Meskipun demikian ternyata sains keperawatan masih belum populer dalam dunia keperawatan di Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia, karena beberapa literatur sendiri mengatakan bahwa sains keperawatan hanya diminati oleh kaum scholar saja.

Berinisiatif ingin menyebarluaskan sains keperawatan kepada seluruh perawat di Indonesia, hari Jumat tanggal 19 Desember 2008, mahasiswa Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2008, menyelenggarakan seminar dengan tema aplikasi model konseptual keperawatan untuk untuk menyongsong praktik mandiri keperawatan. Tema tersebut diusung sebagai bentuk action kecil untuk sedikit menimbulkan riak gelombang pada lautan energi keperawatan agar dapat ditangkap sensor potensial energi yang lebih besar sebagai amplifier agar dapat menggema ke seluruh ruang jagad raya. Maksudnya adalah untuk memicu demam sains tidak hanya bagi kalangan pendidikan tapi juga kalangan praktisi keperawatan.

Dihadiri kurang lebih tigaratus tamu dari berbagai lapangan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan yang berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat dan bahkan dari Jawa Tengah. Maklum saja topik seminar ini sangat menarik dan langka, gratis lagi, jadi, kalau ada yang melihat dan kebetulan punya kesempatan pasti akan menyediakan diri mengikutinya.

Seminar yang membedah teori-teori keperawatan level middle range seperti tidal care, cronic sorrow, caring, peacefull end of live, becoming a mother, dan comfort disajikan dengan variatif dan menarik. Topiknya disesuiakan dengan 6 kekhususan Magister Keperawatan yang ada di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yaitu: Maternitas, Jiwa, Anak, Medikal Bedah, Komuitas dan Manajemen-Kepemimpinan. Metode bervariasi mulai dari diskusi panel, live role play dan pemutaran clip video singkat sangat menggugah peserta untuk menanggapi maupun untuk menikmati sampai akhir sesi diskusi menjelang shalat jumat pukul 12:00. Improvisasi dan permainan watak para pemain sangat mengesankan, bahkan dalam pemutaran video akhir yang merupakan topik terakhir disajikan dengan menggugah emosi, beberapa sempat menitikkan air mata. Rugi sekali rasanya jika tidak menghadirinya. Sayang sekali, dokumentasi diskusi maupun permainan roleplay mungkin tidak akan seindah tampilan aslinya. Meskipun demikian panitia telah menyediakan kopi materi dalam bentuk cde jika ada yang menghendaki memilikinya.

Sains keperawatan memang sangat menantang untuk digali dan diterapkan. Harapannya setiap perawat dapat menerapkan teori ini dalam kehidupan sehari-hari atau menerapkan dalam bentuk praktis disertai riset-riset berkesinambungan yang akhirnya akan mendorong praktik keperawatan mandiri yang evident based proven. Dengan demikian jati diri keperawatan akan semakin jelas dan kemandiriannya dapat terukur.

Sebuah tantangan bagi para perawat untuk mulai praktik keperawatan secara mandiri. Kami yakin sekali sebentar lagi praktik keperawatan akan menjadi trend dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Tinggal kita semua, yang mengaku sebagi ners profesional mau jadi inovator, early adapter, late majority, late adopter atau bahkan menjadi kelompok laggard. Semua bergantung pada siapa anda dan memilih sebagai kelompok yang mana. Tetapi sebagai nurse consultant tentu kami merekomendasikan jadi INOVATOR. Sebab para guru sukses telah menyatakan ada 9 kunci sukses. Kunci no 1 adalah Action. Kunci no.2 action, no 3 action no 4 action no 5 action no 6 action no 7 action no 8 action no 9 action.

Selamat berjuang Fellow.

Cari di sini

Google

Wisdoms come through